Vaksinasi Covid-19 telah dimulai, Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang divaksin dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Emergency Use Authorization (EUA) telah memberikan izin atas penggunaan vaksin.
Mendapatkan vaksin COVID-19 maka bisa melindungi tubuh dengan menciptakan respons antibodi di tubuh tanpa harus sakit karena virus corona atau, apabila kamu tertular COVID-19, vaksin dapat mencegah tubuh dari sakit parah atau potensi hadirnya komplikasi serius. Dengan mendapatkan vaksin, kamu juga akan membantu melindungi orang-orang di sekitar dari virus corona. Terutama orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit parah akibat COVID-19.

Untuk itu, ketahui fakta mengenai vaksin COVID-19 berikut :
Vaksin COVID-19 Tidak Membuat Seseorang Terjangkit COVID-19

Vaksin COVID-19 yang dikembangkan saat ini tidak mengandung virus hidup yang menyebabkan COVID-19. Artinya, vaksin COVID-19 tidak dapat membuat kamu sakit terinfeksi COVID-19.
Ada beberapa jenis vaksin yang sedang dikembangkan. Semuanya mengandung zat yang dapat meningkatkan sistem kekebalan yang membuat tubuh mengenali dan melawan virus yang menyebabkan virus corona.
Setelah Mendapatkan Vaksin COVID-19, Apakah Seseorang Dinyatakan Positif COVID-19 pada Tes Virus?

Jawabannya, tidak. Baik vaksin yang diizinkan dan direkomendasikan baru-baru ini maupun vaksin COVID-19 lain yang saat ini masih dalam uji klinis tidak dapat menyebabkan kamu mendapatkan hasil positif pada tes virus, saat melihat apakah seseorang sedang terinfeksi.

Orang yang Sudah Tertular dan Sembuh dari COVID-19 Perlu Divaksinasi

Ini karena risiko kesehatan yang para terkait COVID-19 dan fakta bahwa infeksi ulang COVID-19 sangat mungkin terjadi. Vaksin harus diberikan pada seseorang yang pernah terinfeksi COVID-19.
Saat ini, para ahli belum mengetahui sampai kapan seseorang terlindungi dari sakit lagi setelah sembuh dari COVID-19. Sementara ini, prioritas vaksin akan difokuskan pada mereka yang belum tertular terlebih dulu.
Vaksin COVID-19 Tidak Akan Mengubah DNA Seseorang

Vaksin COVID-19 tidak mengubah atau berinteraksi dengan DNA dengan cara apapun. Vaksin RNA Messenger atau vaksin mRNA adalah vaksin COVID-19 pertama yang diizinkan untuk digunakan di Amerika Serikat. Vaksin ini mengandung sebagian protein dalam virus yang memicu respon imun dalam tubuh. Perlu diketahui, mRNA dari vaksin COVID-19 tidak pernah memasuki inti sel, tempat DNA disimpan.